di perbatasan kotaku--kotamu, aku sempat memotekkan reranting puisi, tentang sebuah pertemuan yang sama-sama kita sepakati. sebab terlalu banyak alasan untukku mengurungkan niat, melarungkan langkah cerita kita yang tak jua mampu aku eja, setiap depa demi depa terasa begitu salah langkah. salah tingkah.
engkau sempat berucap, hal yang paling kau inginkan adalah sebuah pertemuan kita. namun aku menghendaki kepergianmu. jauh-jauh dari relung dadaku. sebab, jika Ia mau, suatu saat perjumpaan kita tak akan hanya berupa simfoni terindah -- mungkin kan menjadi nyanyian paling surga.
sungguh, bukan aku ingin ingkar. namun aku ingin tetap tinggal, di sini -- di tempatku seharusnya. menjaga sampai halalku.
maka, mengertilah..
engkau sempat berucap, hal yang paling kau inginkan adalah sebuah pertemuan kita. namun aku menghendaki kepergianmu. jauh-jauh dari relung dadaku. sebab, jika Ia mau, suatu saat perjumpaan kita tak akan hanya berupa simfoni terindah -- mungkin kan menjadi nyanyian paling surga.
sungguh, bukan aku ingin ingkar. namun aku ingin tetap tinggal, di sini -- di tempatku seharusnya. menjaga sampai halalku.
maka, mengertilah..
iya, saya mengerti
BalasHapus^^
HapusAlhamdulillah, semoga yg lain juga :D
cieeee....
BalasHapussweet...sweet...
hoho..naon, ceu? :P
Hapus