Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

[Puisi] Matahari Kepada Angin

1 kita saling mengintip di daring itu saling mengoreksi, mengenang kembali,  tertawa sendiri, agak menyesali,  namun membanggai. kita saling menatap dalam diam tidak sanggup mengkhianati,  tetap menjaga, menahan hasrat, dan yakin pada pilihan kini. kita saling membangun benteng  dengan fondasi kepercayaan tidak sanggup berpaling,  tetap menanti nanar, berasa ada namun tiada, dan terserang amnesia dini. mencoba mengingat lagi. 2 aku menahan segala derita pengasingan bukan berarti awal segala kekalahan. sebab kebahagiaan yang aku minta telah menanti di puncak paling purna. puncak di mana segala sendi kerinduan bercumbu dalam sau tirakat perjamuan. perjamuan singkat di gigir senja yang pucat.