Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Membuat Boneka Jari Bentuk Anak Ayam

Membuat Boneka Jari Bentuk Anak Ayam. Beberapa pekan lalu saya dapat orderan boneka jari lumayan banyak, dan saya hampir bosen tiap malam ngelemburin kerjaan ini. Dari situ baru kepikiran, kok saya belum pernah nulis tentang boneka jari di blog ya? Yaudah mumpung sekarang inget, sekalian ditulis aja deh. Boneka jari ini bisa digunakan untuk alat mendongeng. Cocok buat yang punya anak, keponakan, atau mungkin anak murid. Asiknya boneka jari ini gampang banget dibikinnya alias kita bisa membuat sendiri di rumah. Gak usah beli, tinggal cari bahan dan praktek deh. Tapi kalau nyerah, bisa order ke saya loh. Hohoho... XD Buka:  Lapak Boneka Jari Saya Kali ini saya mau nunjukkin salah satu boneka jari yang menurut saya paling gampang bikinnya. Gampang karena bentuknya simpel aja. Kalau baca dari judul blogposnya pasti udah tahu dong. Iyap, anak ayam! Dari gambarnya bisa dilihat kan kalau ini simpel banget. Tapi satu hal yang mesti dipelajari terlebih dahulu adalah cara m

Me Time yang Diinginkan Seorang Ibu

Me Time yang Diinginkan Seorang Ibu . "Ibu harus punya me time , biar tetap 'waras' dan bahagia." Postingan dengan kalimat tersebut lewat di beranda facebook saya dan otomatis terbaca. Kalau dipikir-pikir, bener juga sih. Seorang ibu harus punya me time . Waktu untuk sejenak keluar dari ketatnya jadwal manggung  ngurus anak, suami, dan rumah. Bukan apa-apa, kerjaan rumah kayaknya kok gak ada habisnya ya. Apalagi bagi ibu yang memiliki balita seperti saya. Seringnya mau pipis aja susah, ditinggal sebentar bayinya udah mewek. Terlebih sekarang anak saya, Denji, lagi posesif-posesifnya. Emaknya gerak menjauh dikit aja matanya langsung siaga, bibirnya langsung ditekuk, dalam hitungan 1..2..3..nangis T.T Gak heran kalau saya sendiri kok ngerasa gak waras ya. Rumah berantakan bawaannya pusing. Apalagi gak ada yang bantuin beberes. Mau beberes kudu nunggu anak tidur. Kadang anak tidur, emaknya ikutan nyenyak lol. Kalau kamar yang berantakan sih masih mend

Pengalaman Melahirkan Anak Pertama

Pengalaman Melahirkan Anak Pertama . Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih pada diri sendiri, yang awalnya malas buat nulis tapi akhirnya pengalaman melahirkan untuk pertama kali ini ditulis juga di blog. Huhuhu.. #lapKeringatDiDahi Padahal harusnya berterima kasih sama Yang Maha pemberi kekuatan buat nulis dulu ya, siapa lagi kalau bukan Allah. Alhamdulillah ya Allah. Atas cinta-Mu yang tak terhingga :D Oke, mungkin hampir semua wanita yang pernah melahirkan udah menceritakan perpuluh-puluh kali bahkan lebih tentang pengalaman melahirkannya tersebut. Baik secara menyeluruh maupun gak utuh. Secara abis lahiran banyak yang nengokin, mulai dari tetangga, sodara, temen-temen, orang yang kebetulan lewat dan ngeliat ada jemuran popok di teras rumah (lol). Begitu juga dengan saya. Padahal mah hampir udah bosen cerita yang sama berulang-ulang. Tapi ya mau gimana lagi, kan yang jenguknya beda-beda orang. Mau bikin konferensi pers dan minta ditayangin di TV atau youtube biar

Ketika Memilih Long Distance Marriage

Yup, saya dan suami telah menjalani long distance marriage (LDM) dari awal kami menikah Oktober 2016 lalu. Suami di Jakarta dan saya di Cikampek, Karawang. Kurang lebih 3-4 jam perjalanan menggunakan kendaraan umum. Waktu awal menikah, saya masih mengajar di salah satu SD swasta di Karawang. Hal itu yang menjadi alasan mengapa kami harus menjalani LDM. Tak lama menikah, saya positif hamil dan LDM berlanjut sampai saya melahirkan anak pertama kami dan hingga tulisan ini dibuat. Walaupun sekarang saya sudah tidak mengajar, tapi pertimbangan tempat tinggal di ibu kota yang kurang nyaman untuk ditempati kami bertigalah yang membuat kami harus terus memupuk sabar menjalani LDM. Foto seminggu menikah dan harus ditinggal Suami saya pulang setiap akhir pekan, walaupun kadang menjadi dua pekan saat suami memilih pulang ke kampung halamannya di Banten karena suatu keperluan. Dua pekan serasa setengah bulan.  Berapapun hitungan harinya, yang namanya hidup dengan pasangan yang dipisah