Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Bebenah Satu Tahun FLP Karawang

Alamak, jan! Subhanallah walhamdulillah ternyata diriku sampai juga pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indo..(loh, kok jadi pembukaan UUD? :p)  Hm..gak terasa waktu telah berjalan satu tahun semenjak berdirinya organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena cabang Karawang, 28 Nopember 2010 silam. Bersyukur bisa menjadi saksi berdirinya forum kepenulisan terbesar di Indonesia yang hampir mempunyai cabang di seluruh kota di negeri ini. Malahan terakhir-terakhir sudah mulai berdiri cabang-cabang di luar negeri juga, seperti Hongkong, Arab Saudi, Mesir, Jepang dan juga Australia . Emang dahsyat banget ya semangat membangun peradaban lewat dakwah tulisan ini. Tak henti-hentinya ucapkan syukur karena telah dipertemukan dengan orang-orang yang solid di organisasi ini. Sahabat-sahabat yang luar biasa semangatnya dalam berkarya. Satu tahun tentu bukan waktu yang cukup untuk mendewasakan sebuah organisasi. Terlebih FLP Karawang ini benar-benar berdiri dari no

Kepakkan Sayap Elangmu Lagi

Biasanya, hampir setiap pagi -- sebelum subuh tepatnya, engkau terjaga lebih dulu dan membangunkanku untuk bersiap shalat subuh di masjid. Bagi laki-laki, shalat berjama’ah di masjid itu wajib hukumnya, ujarmu padaku. Aku berdecak kagum, seraya mengucapkan hamdallah karena Allah mengirimkanku sahabat yang shaleh sepertimu untuk menjadi teman kost-ku selama kuliah. Namun belakangan ini berbeda. Sudah beberapa hari aku ketinggalan rakaat pertama karena bangun kesiangan. Aku kehilangan tepukan lembut di kakiku, caramu membangunkanku setiap pagi. Kulihat engkau masih terlelap di ruang depan. Mungkin engkau kecapekan setelah semalaman begadang mengerjakan tugas kuliah, pikirku.  * Pagi ini aku melihat mendung di wajahmu, tak seperti hari-hari biasanya. Sebelumnya aku selalu melihat halilintar semangat di matamu. “Ada apa?” tanyaku hati-hati. Engkau menggeleng sambil tersenyum, mencoba meyakinkanku bahwa semuanya baik-baik saja. Tapi aku sahabatmu, aku tahu kalau sesuatu telah

Belum bisa

pada jejalin waktu yang tersaji untukku Kau selipkan lima dalam derap luruhku raga membisu, menyeka peluh juga ragu aku tergugu kueja kembali Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya.. apakah benar waktu itu milik kita, Kau dan aku, Rabb? sementara hatiku tak tertaut satu pun diantaranya kucoba kembali, Rabb tunggu! Ckp, 09:09

Sebuah Ingatan Tentang..

di jalan, aku memang sempat berpayah dengan debu dan debar ingatan tentangmu. sebelum pikuk menelantarkan sepi melaju di atas jalan panjang tanpa hambatan, papanpapan km sebagai pemandangan. entah bagaimana raut wajahku mampu menerjemahkan rasa. rasa yang sempat kuiba dalam seselip do'a saat muncul mozaik sketsa wajahmu yang semakin terbaca. bagaimana denganmu? biasa saja; tak mungkin buatku, sebab telah kukabarkan padamu bahwa Dia mengusir bayangmu dari anganku, kemarin. setidaknya sampai aku mampu malu sendiri, tak sepatutnya kau tahu itu. ya, sebab di antara kita tak pernah ada apa-apa. setidaknya engkau padaku. Bekasi, 24 Juli 2011

Hikayat Seorang Aku

seharusnya aku bisa setegar bawang goreng yang rela tiduran pada basahnya kuah bubur        ; membaur kecap campur atau        tercampakan di bibir mangkok paling jongkok seharusnya aku bisa setabah sendal jepit yang tercekik jemari kaki pada luruh di pusara lengangmu        injak! memang itu manfaatku        lempar! jika itu menjadi puasmu tapi,        jangan angkat aku        jika ternyata manismu hanya lengkeng rasa semut! tapi kiranya tak selalu aku rela menjadi bawang putih yang diiris sayat hati bawang merah yang marah kelakpun tak akan seperti Sinderella yang bahagia penuh ajaib di akhir cerita (revisi dari beberapa puisi lama. ckp, 050511)

aku dan semangat-Mu

Pagi memagut basmalah terkucup disiangi takbir sebentuk takdir tak lagi mangkir ini aku ini semangatku hingga akhir bila ada resah susah pun menggelisah sebentuk hati basah ah, aku punya Allah pengusir segala gundah : tegak tegaplah, aku dan tangguhku duduk bersandarlah, aku dan sabarku berbaringlah, aku dan tenangku berukuk dan bersujudlah, aku dan Kau beserta lindungan-Mu