Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Catatan Awal Kehamilan

Jangan tanya bagaimana rasanya mengetahui bahwa dalam perut kita ada 'seseorang yang lain'. Bagi saya itu sama seperti bentuk nyata dari merasakan cinta dan kasihnya Allah. Selebihnya rasa bahagia yang tak mampu digambarkan dengan sketsa apapun. Tak dapat diungkapkan dalam kalimat dialog manapun. Dan tak bisa dilihat dengan pandangan sebening kaca pun. Cinta Kami dimulai Bapak menyerahkan tanggung jawab anak gadisnya yang ketiga pada seorang pria yang tak pernah beliau kenal dekat sebelumnya. Lewat ijab-qobul pada 9 Oktober 2016, pukul 11 siang. Di antara riuh tamu undangan yang mulai kepanasan menanti bapak penghulu yang datang terlambat satu jam dari jadwal yang telah disepakati sebelumnya. Semenjak hari itu saya telah menjadi seorang istri. Suami saya, Muhamad Jaeni, seorang editor bahasa di salah satu media nasional yang berkantor di Jakarta. Sedangkan saya, seorang guru full day scholl di salah satu Sekolah Alam di kota Pangkal Perjuangan. Sang 'Batu' Memb

Kado Pernikahan

gambar dari  sini Seumur hidup, bari kali inilah saya menerima begitu banyak kado. Maklum dari kecil emang enggak pernah sekalipun merayakan ulang tahun. Jumlahnya puluhan dan memenuhi salah satu pojok kamar pengantin 3 x 3 meter yang sengaja dibiarkan apa adanya, tanpa hiasan 'kamar pengantin' sedikitpun. Mulai dari yang ukuran besar sampai yang imut-imut. Dari yang berkertas kado batik sampai kertas kado bunga dan love. Tapi Yang bentuknya persegi dan gepeng (baca: amplop XD) itu beda lagi ya. Hehe.. Ada beberapa yang bisa langsung ditebak apa isinya. Tak lain karena bentuknya standar dan umum dilihat. Seperti kado yang berisi sepre. Atau bisa ditebak dari beratnya, misalkan barang pecah-belah. Hehe... Mendapatkan banyak kado tentu menyenangkan. Waktu itu aku dan suami membuka sebagian kado di malam pertama. Aciee.. Saking banyaknya dan dilanjut keesokan paginya. Bersyukur kado yang kami (saya dan suami) dapatkan lebih pariatif. Meskipun beberapa kado ada yang sam

Mengajar Kreatif di Pedalaman Jambi ala Tanoto Foundation

Mengajar Kreatif di Pedalaman Jambi ala Tanoto Foundation               Sangat mudah ditemui kasus siswa yang merasa bosan belajar di dalam kelas. Mereka jadi malas mengikuti pelajaran sehingga kesulitan menyerap ilmu dengan baik.   Namun, berkat kegiatan Tanoto Foundation , situasi itu tidak terjadi di sebuah desa yang ada di pedalaman Jambi.             Situasi belajar mengajar yang menyenangkan terlihat di Sekolah Dasar Negeri No. 92/V Gemuruh. Tidak ada yang menyangka kondisi tersebut bisa tercipta di Desa Gemuruh, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Jambi. Untuk ke sana saja diperlukan waktu empat jam dengan mobil melewati jalanan yang rusak.             Akan tetapi, meski berada di pedalaman, guru-guru di SDN No.92/V Gemuruh terbilang kreatif dalam mengajar. Salah satu contohnya dilaporkan oleh CNN Indonesia. Pada 18 April 2016, CNN Indonesia melihat langsung suasana belajar menarik yang terjadi di Kelas