Menatap hujan sore ini dari persegi panjang jendela rumah dengan segala perasaan yang entah, kemudian menatap terasnya yang kotor terkena percikan hujan, mengingatkanku pada bapak, sosok laki-laki yang selama ini amat lihai memendam rindu di dadanya. Ia amat pandai merawat beberapa potong kenangan untuk dibingkai dalam kotak istimewa di hatinya. Dalam jarak yang terbentang, terpisahkan oleh lautan yang gemuruhnya meneriakkan rindu ibu. Rindu yang ibu tebus dengan sepotong suara di ujung telepon pada sela-sela waktu berkebunnya bapak.
Menulis; berbagi ide dan cerita dari rumah