Dulu sebelum punya anak, saya menganggap biang keringat merupakan sakit remeh-temeh dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Terlebih waktu kecil saya termasuk jarang terkena biang keringat. Tapi hal itu berubah ketika bayi saya, Denji, terkena si biang keringat ini. Waktu itu Denji umur 5 bulan. Cuaca saat itu emang lagi panas-panasnya, awal Desember namun hujan belum kunjung turun. Berawal dari bintik-bintik kecil kemerahan di area punggung, kepala, kemudian menyebar ke area wajah, seperti di dahi dan kedua pipinya. Semakin lama biang keringatnya semakin banyak, apalagi ketika siang hari saat matahari panas-panasnya. Rasa tidak nyaman bisa dilihat dari bayi saya yang mulai rewel dan kerap menggaruk wajahnya. Hasilnya biang keringat di wajah Denji jadi meradang. Biang keringat meradang Sebagai ibunya tentu rasa khawatir datang saat kondisi biang keringat pada bayi saya kian parah. Ibu saya menyarankan untuk menaburkan bedak agar kulitnya tidak basah ka
Menulis; berbagi ide dan cerita dari rumah