Langsung ke konten utama

Bebenah Satu Tahun FLP Karawang


Alamak, jan!
Subhanallah walhamdulillah ternyata diriku sampai juga pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indo..(loh, kok jadi pembukaan UUD? :p) 

Hm..gak terasa waktu telah berjalan satu tahun semenjak berdirinya organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena cabang Karawang, 28 Nopember 2010 silam. Bersyukur bisa menjadi saksi berdirinya forum kepenulisan terbesar di Indonesia yang hampir mempunyai cabang di seluruh kota di negeri ini. Malahan terakhir-terakhir sudah mulai berdiri cabang-cabang di luar negeri juga, seperti Hongkong, Arab Saudi, Mesir, Jepang dan juga Australia. Emang dahsyat banget ya semangat membangun peradaban lewat dakwah tulisan ini.

Tak henti-hentinya ucapkan syukur karena telah dipertemukan dengan orang-orang yang solid di organisasi ini. Sahabat-sahabat yang luar biasa semangatnya dalam berkarya.
Satu tahun tentu bukan waktu yang cukup untuk mendewasakan sebuah organisasi. Terlebih FLP Karawang ini benar-benar berdiri dari nol (terutama saya yang merupakan orang baru di dunia kepenulisan ^^).
Perjalanan yang tidak selamanya mulus. Banyak hambatan dan rintangan yang senantiasa menguji langkah kami dalam menggerakkan budaya literasi di kota Karawang ini. Mulai dari ilmu keorganisasian yang kurang, kordinasi antar pengurus yang masih belepotan, event-event yang tidak sesuai dengan rencana juga masalah pelatihan yang ada aja halang rintangannya (deuuh..namanya aja manusia ya pasti banyak kurang, salah dan khilafnya *membela diri :p)

Jalan setahun dan angkatan pertama sudah di inagurasi 25 Oktober 2011 lalu. Kini saatnya evaluasi tentang kepengurusan setahun kemarin yang dikomandoi oleh kang Dika Pramana selaku ketua. Di antara hasil evaluasinya yaitu kita tidak mau kalah dengan pak SBY yang melakukan resuflfe kabinetnya, kita pun melakukan resuffle kepengurusan untuk tahun ke-dua ini.
Berikut adalah kepengurusan lama dan hasil resufflenya:

Kepengurusan awal:
Ketua                           : Dika Pramana
Sekretaris                     : Vita Apsari
Bendahara                    : Amelia Miranda
Humas                          : Alan Zaelani, Dais Nurhayati
Pembinaan Karya         : Akh Mul, Lina Astuti, Een ‘Ainun Kurnia
Media Relation             : Dziki, Yuyun Suminah
Kaderisasi                    : Dhika Oulsun

Hasil resuffle:
Ketua                           : Dika Pramana
Sekertaris                     : Vita Apsari
Bendahara                    : Een 'Ainun Kurnia
Kepala sekolah Muda   : Akh Mul
Kesek Pramuda            : Lina Astuti
Humas                          : Riana Yahya, Monita
Pembinaan Karya         : Alin YouDhia Fajar

Semoga oh semoga dengan adanya resuflfe kepengurusan ini FLP Karawang bisa lebih baik dan tambah kompak lagi tentunya. Dan semakin semangat untuk berkarya, berbakti dan berarti lagi seperti motto FLP.
Yuhuuuu…semangat!!
Bismillah :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...