Langsung ke konten utama

Membuat Boneka Jari Bentuk Anak Ayam

Membuat Boneka Jari Bentuk Anak Ayam. Beberapa pekan lalu saya dapat orderan boneka jari lumayan banyak, dan saya hampir bosen tiap malam ngelemburin kerjaan ini. Dari situ baru kepikiran, kok saya belum pernah nulis tentang boneka jari di blog ya?

Yaudah mumpung sekarang inget, sekalian ditulis aja deh. Boneka jari ini bisa digunakan untuk alat mendongeng. Cocok buat yang punya anak, keponakan, atau mungkin anak murid. Asiknya boneka jari ini gampang banget dibikinnya alias kita bisa membuat sendiri di rumah. Gak usah beli, tinggal cari bahan dan praktek deh. Tapi kalau nyerah, bisa order ke saya loh. Hohoho... XD


Kali ini saya mau nunjukkin salah satu boneka jari yang menurut saya paling gampang bikinnya. Gampang karena bentuknya simpel aja. Kalau baca dari judul blogposnya pasti udah tahu dong. Iyap, anak ayam!


Dari gambarnya bisa dilihat kan kalau ini simpel banget. Tapi satu hal yang mesti dipelajari terlebih dahulu adalah cara menjahitnya. Saya menggunakan tusuk peston untuk menjahit boneka jari ini. Bagi yang belum tahu apa dan gimana itu tusuk peston, kalian bisa cari di google.

Alat dan bahan:
Gunting
Kain flanel warna kuning
Kain flanel warna orange
Dakron
Benang
Jarum
Mute-mute kecil warna hitam untuk mata
Lem tembak


Foto di atas saya sudah bentuk polanya. Nomor 2 itu untuk badannya, nomor 3 untuk kepala, nomor 4 untuk sayap, dan nomor 5 untuk mulut. Masing-masing pola dibuat sepasang ya.

Setelah menggunting pola, mulai jahit pola nomor 2 di ketiga sisinya, sisi bawah tidak dijahit untuk memasukkan jari.

Sedangkan untuk pola nomor 3 dijahit dengan memasukkan sedikit dakron ke dalamnya, hal tersebut supaya kepalanya berisi dan empuk kalau dipegang. Setelah dijahit seluruh lingkar kepalanya, pasangkan mute-mute hitam sebagai mata dengan cara menjahitnya. Setelah itu pasang mulutnya dengan cara dilem.

Setelah pola 2 dan 3 selesai dijahit, selanjutnya tinggal menggabungkan seluruh polanya dengan cara dilem seperti dalam gambar. Selesai deh. Mudah bukan?

Oia, untuk ukuran badannya saya buat 3-4 cm. Bisa diganti sesuai dengan keinginan atau panjang jari masing-masing.

Anak ayam nyender manjhaaa

Gimana, mudah kan bikinnya? Bikin di rumah, yuk! Semoga bermanfaat dan jangan lupa berbagi pada yang lain.

Salam
Lina







Komentar

  1. Linaa... telaten banget dah bikin beginian, aku sih udah nggak sabar. Mending beli jadi :D

    BalasHapus
  2. Lucu nih buat mainan bocah. Saya baru denger tusuk peston, taunya tusuk jelangkung,,,

    Ini mah butuh kesabaran tingkat tinggi buat ngerjainnya, njelimet ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya bisa melakukan hobi, mengasah kemampuan, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumya. Jika kita beralasan malas keluar rumah untuk melakukan hal-hal tersebut, saat ini dengan kecanggihan teknologi kita dapat melakukannya secara online . Salah satunya adalah belajar bahasa Inggris online , hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan.  Belajar bahasa Inggris online bisa dilakukan dengan otodidak ataupun dengan bantuan profesional seperti guru bahasa Inggris di tempat kursus. Kita bisa menganalisisnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, jika dirasa memiliki biaya yang cukup dan juga waktu yang cukup untuk belajar sesuai jadwal yang ditentukan oleh tempat kursus, kita bisa memakai jasa tersebut untuk memperlancar kemampuan dalam berbahasa Inggris.  Jika kita memilih untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak karena mempertimbangkan biaya yang cukup banyak akan...

Review Novel Bukan Cinderella: Kadang Cinta Tak Bisa Memilih

Masih inget terakhir baca bukunya Mbak Ifa Avianty yaitu dwilogi Facebook on Love yang berhasil mengaduk-aduk  emosi saya pada saat membacanya. Chapter pertama maupun yang kedua dari buku tersebut sama-sama menghadirkan sekelumit drama rumah tangga dengan segala bumbu-bumbunya. Ditambah dengan gaya penuturan mba Ifa yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada tulisannya yang pertama (pertama kali baca tulisan mba Ifa di kumcernya yang berjudul Musim Semi Enggak Lewat Depok).   Nah, kali ini ceritanya saya mau me- review novel Mba Ifa yang judulnya Bukan Cinderella . Novel setebal 215 halaman ini terbitan Noura Books, kalau gak salah dulu namanya penerbit Mizan Media Utama kemudian berganti nama menjadi Noura Books. Buku ini  memberikan catatan rekor bagi pembaca yang agak malas seperti saya, bisa menghatamkan novel ini dalam jangka waktu 3 jam saja.. saking serunya atau emang gak ada kerjaan lain, eh XD (tapi asli novelnya seru :D). ** Bukan Cinderela Apa ...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...