Langsung ke konten utama

Kalau di Rumah, Anak Paling Deket Sama Siapa?

Ketika menjadi orang tua baru, pernah kepikiran gak, sih, gimana kalau anak kita lebih deket sama orang lain? Saya sih iya. Khawatir malahan. Hal itu yang membuat saya memutuskan untuk tidak bekerja di luar rumah setelah punya anak. Karena menurut saya, anak itu harus deket sama orang tuanya, terutama ibu. Setelah itu, baru deh boleh deket sama yang lainnya seperti ayah, nenek, kakek, uwa, bibi, etc etc.

Kalau anak saya, Denji (6 bulan), lebih deket sama siapa? Yang pasti deket sama ibunya dong, napan di awal udah saya jelasin. Gimana enggak deket sama saya, dari pagi membuka mata sampai malem mau bobok yang dilihat ya ibunya. Kalau lagi main (baca= dititipin) sama ayahnya trus saya datang, ayahnya langsung bilang "De, itu sumber air sudah dekat. Sumber kehidupan buat Denji udah datang!" Dengan girangnya kaki Denji meronta-ronta minta digendong ibunya lagi.


Selain ibunya? Nenek! Yup, karena saya masih tinggal sama mama, jadi banyak dibantu soal perawatan Denji sama mama alias neneknya. Kalau saya lagi beberes atau masak, Denji dimomong sama Nenek. Walaupun banyak hal yang saya dan neneknya perselisihkan soal penanganan anak, tapi kalian tahu lah gimana rasanya bumbu-bumbu rumah tangga kalau masih serumah sama orang tua.


Selain neneknya, kalau di rumah Denji juga deket sama mamangnya (adik laki-laki saya).  Mamangnya Denji ini emang suka banget sama anak kecil, jadi pas ada bayi di rumah, dia antusias banget. Sebelum berangkat kerja dan pulang kerja selalu menyempatkan buat gendong atau Denji 'diculik' ke kamarnya.


Selanjutnya Denji juga deket sama bibinya (adik bungsu saya). Andalan saya juga kalau mau masak atau sholat tapi masih aja 'disandera' sama Denji, dititipin sama bibinya pasti anteng deh.



Selanjutnya, Denji juga deket sama Ayahnya. Lah, kok ayahnya malah masuk daftar di nomer kesekian? Iya, soalnya ayahnya jarang pulang, sih. Ka
lau bukan karena ada ikatan darah dan ikatan batin, mungkin Denji gak akan deket sama ayahnya. Lah, ketemu aja seminggu sekali. Kan biasanya anak bayi itu bakal deket dan mau diajak sama orang yang udah biasa dilihat sehari-hari. Tapi emang ayahnya Denji ini 'bertangan dingin', keponakan-keponakan saya kalau ke rumah juga yang dicari bukan Denji, tapi ayahnya Denji. Mau diajak main buaya-buayaan katanya. Hohoho.


Selain anggota keluarga yang saya sebutkan di atas, Denji  mau dan anteng diajak sama beberapa orang tetangga yang biasa dilihatnya saja. Ya intinya mah anak saya termasuk yang pilih-pilih, umum lah ya, sama kayak kebanyakan bayi-bayi di luaran sana.

Kalau anak ibuk, lebih deket sama siapa?

Komentar

  1. Wah, terbantu juga ya mbak klo di rumah banyak orang. Di tempat saya cuma bertiga (saya, suami & adik saya), jadi kemungkinan bakal rempong banget klo udah punya momongan hehe :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya bisa melakukan hobi, mengasah kemampuan, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumya. Jika kita beralasan malas keluar rumah untuk melakukan hal-hal tersebut, saat ini dengan kecanggihan teknologi kita dapat melakukannya secara online . Salah satunya adalah belajar bahasa Inggris online , hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan.  Belajar bahasa Inggris online bisa dilakukan dengan otodidak ataupun dengan bantuan profesional seperti guru bahasa Inggris di tempat kursus. Kita bisa menganalisisnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, jika dirasa memiliki biaya yang cukup dan juga waktu yang cukup untuk belajar sesuai jadwal yang ditentukan oleh tempat kursus, kita bisa memakai jasa tersebut untuk memperlancar kemampuan dalam berbahasa Inggris.  Jika kita memilih untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak karena mempertimbangkan biaya yang cukup banyak akan...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...

3 Manfaat Bubur Kacang Hijau Bagi Ibu Hamil

Setiap wanita hamil di dunia ini, tentu ingin proses kelahirannya berjalan normal nantinya. Dan salah satu cara melahirkan normal adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Mengkonsumsi makanan sehat setiap harinya memang sudah menjadi keharusan, apalagi bagi ibu hamil yang sangat membutuhkan asupan gizi yang lebih dibandingkan sebelum hamil. Oleh sebab itu, kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat ini harus selalu ditingkatkan pada masa kehamilan. Dan sebaiknya makanan yang dikonsumsi haruslah bervariasi, hal ini dikarenakan pada masa kehamilan, nutrisi-nutrisi yang terdapat dalam makanan inilah yang sangat berperan dalam membantu pertumbuhan serta perkembangan janin. Foto by: @fridajoincofee Salah satu makanan sehat yang cocok bagi ibu hamil adalah bubur kacang hijau. Selain enak dan manis rasanya, pada bubur kacang hijau ini terdapat kandungan yang sangat penting bagi perkembangan ibu hamil dan janin. Berikut ini kandungan yang terdapat pada kacang hijau serta manfaatnya b...