Pendidikan adalah hak bagi setiap anak. Namun tidak sedikit anak yang kurang beruntung dan tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam bangku pendidikan. Apalagi di Indonesia sendiri, meskipun biaya pendidikan sudah dibantu pemerintah, namun tetap saja masih ada biaya lain yang mesti dimiliki oleh siswa. Seperti biaya untuk baju ke sekolah, buku sekolah bahkan hingga biaya hidup. Terkadang hal seperti itu masih menjadi hambatan bagi anak-anak Indonesia untuk menempuh pendidikan. Sehingga anak-anak Indonesia masih membutuhkan masyarakat yang peduli anak dan pendidikan anak.
Baca juga: Pelatihan Manajemen Ritel Bagi UMKM di Karawang
Baca juga: Pelatihan Manajemen Ritel Bagi UMKM di Karawang
Tentunya ada banyak hal yang bisa mendukung pendidikan bagi anak-anak di Indonesia selain bantuan operasional dari pemerintah, di antaranya adalah:
1. Bangunan yang layak
Meskipun sudah ada bantuan dana operasional sekolah yang diberikan oleh pemerintah, namun tidak jarang dana itu tidak cukup untuk membangun sekolah yang layak. Belakangan ini di Indonesia sering diberitakan beberapa bangunan sekolah yang roboh. Atau pun kerusakan bangunan sekolah karena bencana alam tertentu seperti banjir dan angin kencang. Maka dari itu dibutuhkan donasi-donasi untuk sekolah-sekolah yang memang membutuhkan bangunan yang lebih layak. Terutama sekolah yang berada di perbatasan Indonesia biasanya kurang diperhatikan.
2. Buku pelajaran gratis
Buku adalah sumber ilmu dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu menjadi seorang murid tentunya akan sangat membutuhkan buku. Sayangnya buku pelajaran di Indonesia masih bayar dan mahal, sehingga kadang siswa yang tidak mampu membeli buku akan sedikit ketinggalan dari teman-temannya. Maka dibutuhkan sekali donasi dari yang peduli anak untuk menyediakan buku pelajaran gratis bagi anak-anak tidak mampu di indonesia.
3. Beasiswa
Dan tengunya beasiswa bagi yang tidak mampu juga sangat dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan pendidikan. Sebab yang sering menjadi alasan kenapa anak-anak Indonesia enggan sekolah adalah lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari demi membantu orang tua ketimbang harus sekolah dan mengeluarkan uang.
Itulah beberapa hal yang dapat mendukung pendidikan Indonesia. Bagi Anda yang ingin sedekah serta peduli pada anak, Anda bisa ikut menyisihkan uang untuk kelangsungan pendidikan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Iya masalah pendidikan di Indonesia memang nggak ada habisnya ya. Masyarakat pun juga harus sama2 membantu, salah satunya dengan donasi pendidikan.
BalasHapusIya betul banget, Mba.
HapusKalau di sekolah anak2ku, bukunya dipinjami mbak. Selesai semesteran, buku dikembalikan. Tapi kalau mau tambah pengetahuan, ya harus beli lagi.
BalasHapusOh begitu ya mba. Bersyukur ya kalau dipinjamkan.
HapusKadang suka miris ya, mbak kalau melihat kondisi bangunan sekolah di daerah-daerah. Belum lagi gurunya juga kadang tidak mendapat gaji yang layak
BalasHapusIya, masih ada yang jauh dari kata layak. Gurunya digaji kecil dengan tuntutan yang banyak. Miris!
HapusKalau pendidikan bermasalah, efek domino jadi nya. Sampai karakter bangsa bahkan pembangunan. Karena apalah sumber daya alam kalau sdm nya ngga bagus.nice articel mba.
BalasHapusBetul banget. Pendidikan bisa jadi menentukan kualitas suatu bangsa.
Hapusiya bangunan yang layak wajib banget ya Mbak, soalnya banyak sekolah terutama di pelosok bangunannya banyak gak layak, atap bocor, dinding bolong lah... nah yang kayak gini mengganggu konsentrasi belajar juga ya Mbak
BalasHapusMiris banget ya. Saya pernah lihat langsung sekolah sd negeri yg bangunannya udah tua deket kandang kambing pula.
HapusEmang banyak hal ya mengenai pendidikan ini ya, makin perlu kerjasama.
BalasHapusBetul banget. Gak boleh saling mengandalkan, apalagi saling menyalahkan.
HapusKarena program pemerintah adalah pendidikan karakter, berarti guru yang berkarakter juga dibutuhkan. ����
BalasHapusEntahlah yang kurasa pendidikan itu mahal. Bahkan anak SD aja biayanya lebohahal dari anak kuliahan.
BalasHapusBeasiswa ini biasanya pad tingkat universitas ya yang banyak. Itu pun macam macam
BalasHapus