Jadi bos baik dan pengertian. (Foto: Thinkstock) |
Di lingkungan kerja, banyak karyawan yang merasa stres dan tertekan akibat
beban pekerjaan yang menghimpit. Tak sedikit yang mengeluh karena memiliki bos
dan lingkungan kerja yang terasa mengintimidasi.
Yang diutamakan hanyalah kerja, kerja, dan kerja. Hal ini terjadi karena
masih banyaknya orang yang tak mengerti soal betapa pentingnya menjaga
kesehatan mental. Padahal, tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang dialami karyawan sangat
memengaruhi kreativitas. Jika karyawan merasa senang, produktivitas pun secara
otomatis akan meningkat.
Perasaan rileks, bahagia, dan dihargai memegang peranan penting dalam
menentukan kesehatan mental seseorang. Jika kamu merupakan seorang bos atau
atasan yang membawahi karyawan, hal ini penting untuk kamu ketahui. Ini dia sederet hal yang harus kamu pahami soal cara menjadi bos yang baik
dan pengertian!
1. Pahami Bahwa Kesehatan Mental Sama Pentingnya Dengan Kesehatan Fisik
Banyak bos yang berpikir bahwa satu-satunya alasan karyawan boleh mengambil
cuti hanyalah ketika ia jatuh sakit. Demam, flu, atau penyakit fisik lainnya.
Coba ubah pola pikir yang satu ini. Jika ada karyawan mengambil cuti dengan
alasan sedang stres atau ingin refreshing, jangan pernah menolaknya
mentah-mentah. Sadari bahwa hal itu adalah hak mereka. Semua orang memiliki
permasalahan hidup yang berbeda-beda.
"Anda harus merespon persis sama seperti sedang menanggapi cuti sakit
atau cuti berduka (ada yang meninggal)," jelas Chris O’Sullivan, kepala
pengembangan bisnis dan hubungan dari Mental Health Foundation. "Jika
karyawan meminta cuti dan mengatakan padamu bahwa hal ini berkaitan dengan
kondisi kesehatan mental, maka memang benar mereka sungguh membutuhkan
waktu," sambungnya lagi.
Jadi, pastikan kamu menanggapinya dengan pantas, bukannya mencemooh dan
menyuruh karyawan untuk kembali bekerja. Kamu tentunya tak ingin menganggung
risiko karyawan jadi semakin stres dan depresi, bukan?
2. Ajak Bicara Empat Mata
Jika ada karyawan yang mengajukan cuti akibat merasa kelelahan dan stres,
sebaiknya ajak mereka untuk bicara. Bahas apa yang jadi masalah dan kendala
yang dihadapi, lalu coba cari jalan keluarnya bersama.
Hal ini penting, karena akan memengaruhi produktivitas karyawan dalam
jangka panjang. Tunjukkan bahwa kamu mengerti dan peduli akan masalah yang
sedang dihadapi karyawan.
Karyawan yang merasa diperhatikan oleh atasan tentunya bisa merasa jauh
lebih baik. Namun jika sang karyawan menolak untuk menceritakaan masalah
pribadi yang dialami, jangan memaksa dan hargai keputusannya.
3. Jangan Gengsi Tawarkan Bantuan
Sebagai atasan, penting bagi kamu untuk mengenal dan memiliki hubungan baik
dengan karyawan. Sebuah percakapan sederhana bisa membawa pengaruh besar dalam
kehidupan seseorang. Sebagai bos, kamu harus bisa memosisikan diri sebagai
pendengar yang baik. Tak menutup kemungkinan juga bahwa sang karyawan akan
menolak terbuka dan menceritakan kisahnya.
Namun yang terpenting, kamu harus memastikan sang karyawan tahu bahwa tak
ada hal yang perlu ditakutkan. Kamu siap untuk membantu kapanpun mereka
membutuhkan. Ini penting untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada karyawan.
4. Izinkan Karyawan Memberi Masukan
Mustahil bagi sebuah perusahaan untuk berkembang jika kamu (sebagai bos)
menutup diri dari kritik dan saran. Dibutuhkan banyak ide segar untuk bisa
memajukan perusahaan.
Pastikan komunikasi dengan karyawan terjalin dengan baik. Jangan pernah
membuat karyawan merasa tak dihargai akibat sarannya tak pernah kamu dengar dan
tanggapi. Jangan juga menciptakan suasana kerja menegangkan yang membuat
karyawan jadi takut untuk mengeluarkan pendapat.
5. Peka Terhadap Kondisi Karyawan
Kamu sebagai atasan wajib mengetahui setiap gejolak yang terjadi pada
karyawan. Apakah ia sedang stres dikerjar deadline, tertekan beban pekerjaan
yang menggunung, atau justru memiliki masalah dengan kolega kantor lainnya.
Jika terjadi perubahan tingkah laku yang tak biasa pada karyawan, jangan
segan untuk langsung mengajaknya bicara.
6. Ciptakan Suasana Kerja Nyaman
Utamakan kualitas, bukan kuantitas. Jangan pernah memaksa karyawan untuk bekerja
hingga larut malam di kantor. Sebagai atasan, kamu mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan
nyaman. Jangan kaku!
Jadikan karyawan sebagai partner, bukannya bawahan yang bisa kamu perintah
sesuka hati. Juga jangan membatasi karyawan untuk memanfaatkan hak yang mereka
miliki. Seperti menikmati jam makan siang dengan santai, cuti liburan, menerima
reward, dan sebagainya. Percayalah, karyawan yang bahagia akan jadi lebih
produktif dan memberi dampak positif terhadap perusahaan.
(Sumber tulisan: kumparan.com
Sebagai atasan juga jangan terlalu memanjakan karyawannya, itu harus dipegang juga sebagai atasan
BalasHapusCukup istri dan anak di rumah aja yg dimanjakan ya mas? :D
HapusJadi BOSS emang harus pengertian, kalo ngak mau di umpek'i kariawannya, hahha
BalasHapusAndai semua bos seperti yang Mba jabarkan, pasti karyawannya pada betah bekerja dan pastinya banyak doa2 baik juga untuk pal bos itu sendiri
BalasHapusMasukan menarik buat para bos supaya kinerja kariawan bisa optimal.
BalasHapusBicara empat mata membuat karyawan merasa nyaman beda banget rasanya kalau ditegur di depan teman-teman kerja lainnya
BalasHapusAku dulu disebut bos manis, dilokerku banyak boneka dari bawahanku yang sayang sama aku. heheheh aku pakai perasaan terus dalam mengambil keputusan, yang penting bawahan senang, aku mah diinjek lagi sama atasan nggak peduli, bahkan sering juga sama atasan lagi ngaduu2 mulut tentang kebijakan yang manusiawi.
BalasHapusAlhamdulillah saya juga punya bos yang pengertian banget neh.
BalasHapusSaya belum punya bos ,masih pengangguran abadi.
Hapuswah, asyiknya punya bos seperti ini ya...
BalasHapusSuasana kerja yang nyaman dan peka terhadap kondisi karyawan. Jika karyawan minta gaji naik jangan menunda-nundanya. Turutin saja, aja ngobrol empat berapa negosiasinya. Ada yang kayak gitu kagak ya ?
BalasHapusIni nih bos idaman.
BalasHapusSemoga banyak bos yang baca hehehe...
Bos baca, terus gaji naik. Asek tenan.
Hapusnomer 1 penting banget,
BalasHapusklo sudah jenuh alamat itu kerjaan gak kelar2...
Setuju, bisa dipraktekan bagi yang mau jadi bos. Aku sangat setuju dengan point 3, gak usah gengsi..
BalasHapushaha seandainya bos saya baca ini ya :D
BalasHapusthanks for sharing mba, semoga kelak saya bisa jadi bos walau sekarang masih jadi karyawan :P
Bos, sediakan waktu buat karyawannya tidur siang boleh gaaaak? :D hehehehe
BalasHapus