Langsung ke konten utama

Lomba Menulis Resensi Novel Indiva 2015




Suka membaca buku? Mengapa tak mencoba menjadi pembaca kritis nan cerdas? Yuk, ikuti lomba berhadiah total jutaan rupiah ini!
Novel yang dilombakan adalah sebagai berikut:
1.    Bulan Nararya, Sinta Yudisia
2.    Rengganis, Azzura Dayana
3.    Pasukan Matahari, Gola Gong
4.    Buku Ini Tidak Dijual, Henny Alifah
5.    Bapangku Bapunkku, Pago Hardian
6.    Akik dan Penghimpun Senja, Afifah Afra
7.    Semua Novel Terbitan Indiva Tahun 2015
MEKANISME LOMBA
1.    Resensi ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan memasukkan beberapa unsur: Judul buku, penulis, ISBN, penerbit, ketebalan, ukuran, harga buku dan cover buku yang bersangkutan.
2.    Resensi diposting di akun Facebook, Kompasiana, Blog atau Website milik peserta (bisa pilih salah satu).
3.    Konten resensi juga diposting di akun Goodreads peserta.
•    Alamat URL posting dan akun Goodreads resensi didaftarkan ke email indiva@gmail.com dengan dilampiri:
•    Biodata lengkap (plus alamat dan no HP yang bisa dihubungi)
•    Scan Struk pembelian novel yang dilombakan. Bagi yang telah memiliki buku ini tanpa struk, bisa melampirkan foto diri bersama buku sebagai bukti kepemilikan.
•    Akun FB/Twitter
PENJADWALAN
1.    Lomba dimulai 1 Agustus 2015 dan berakhir pada 31 Desember 2015.
2.    Pengumuman pemenang tanggal 31 Januari 2016 di web indivamediakreasi.com dan akun media sosial milik penerbit.
 ASPEK PENILAIAN LOMBA
1.    Konten resensi, dengan bobot 75%
2.    Popularitas dan interaktif blog (trafik, komentar, like dll.) dengan bobot 25%
KETENTUAN LAIN
1.    Wajib memfollow akun Twitter Penerbit Indiva (twitter.com/penerbitindiva), me-like fanpage Indiva Media Kreasi (www.facebook.com/indivamediakreasi) dan mengadd atau memfollow akun Facebook Penerbit Indiva (www.facebook.com/penerbitindiva)
2.    Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu resensi , akan tetapi masing-masing file harus disertai dengan struk pembelian buku (tak mengapa jika satu struk terdiri dari beberapa judul buku).
3.    Lomba ini tertutup bagi karyawan dan keluarga besar PT Indiva Media Kreasi.
4.    Penetapan pemenang mutlak menjadi hak Dewan Juri.
5.    PT Indiva Media Kreasi memiliki hak mempublikasikan resensi pemenang lomba ini di media-media milik PT Indiva Media Kreasi, tanpa honor tambahan kepada pemenang.
6.    Lomba tertutup bagi pemenang utama (juara 1, 2 dan 3) Lomba Menulis Resensi Indiva 2013, Indiva Readers Challenge (IRC) 2014 dan Lomba Menulis Novel Inspiratif (LMNI) 2014, dan juga tertutup bagi penulis yang novelnya ikut dilombakan dalam ajang ini.
HADIAH
Juara 1
Uang tunai Rp 1.250.000 + piagam+ paket buku
Juara 2
Uang tunai Rp 1.000.000 + piagam + paket buku
Juara 3
Uang tunai Rp  750.000 + piagam + paket buku
10 Juara Harapan
Masing-masing paket buku senilai Rp 250.000,- + piagam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...