Langsung ke konten utama

Pertemun Semangat

bismillahirrahmaanirrahiim..


"Memandang diri dengan jujur,lalu putuskan apa yang akan kita lakukan/perbaiki"

Barangkali kalimat itu yang sedari kemarin terus berputar-putar dalam pikiran saya, kalimat yang dilontarkan oleh seseorang yang Ahad kemarin, tepatnya tanggal 8 Desember 2013  berbaik hati meluangkan waktunya untuk mengunjungi kami, FLP Karawang di yayasan Alikhlas, tempat di mana kami sering melakukan pertemuan.

Namanya Dedi L Setiawan, pertama kali bertemu dengan beliau pada saat launching FLP Karawang 2010 silam, datang bersama rombongan mobil merahnya kang Tasaro GK yang pada saat itu menjabat sebagai ketua FLP Wilayah Jawa Barat, kang Yadi, dan satu lagi kang Kun Ken (kalau tidak salah mengingat). Tiga tahun terlewat dan kemarin beliau datang ke Karawang sebagai ketua FLP Wilayah Jawa Barat yang baru, sungguh kunjungan yang istimewa,  beliau dikawal oleh dua perempuan cantik, yang salah satunya sempat membuat saya penasaran (si pintarAliya :)).



Kembali ke kalimat di atas, kalimat yang menjawab kegelisahan saya akhir-akhir ini, setelah diamanahi tanggung jawab sebagai ketua FLP Karawang periode 2013-2015 berbagai pertanyaan yang datangnya dari diri saya sendiri bermunculan, “Apa yang harus saya lakukan pertama kali? “Bagaimana caranya agar saya bisa menjadikan FLP Karawang jadi lebih baiklagi?” atau “Bagaimana caranya supaya saya dan teman-teman tetap istiqomah dalam barisan ini?” dan setumpuk pertanyaan lainnya.

Memandang diri dengan jujur, awal di mana kita seharusnya berbuat, menilai atau mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Di sinilah saatnya kita berkaca, bagaimana FLP Karawang selama ini? Kekompakan pengurusnya, kaderisasinya, karya-karyanya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan bermanfaat atau tidak dan seabreg permasalahan-permasalahan yang ada. Bukan dalam rangka mengungkit kesalahan dari kepengurusan yang lama atau semacamnya tapi untuk dijadikan tolak ukur dan bahan evaluasi guna bekal kita untuk mengatur langkah, melakukan perbaikan, ya perbaikan..

Sama halnya seperti pengurus FLP Wilayah Jawa Barat yang tengah melakukan perbaikan, kami pun--FLP cabang yang berada di wabah naungannya demikian. Seperti apa yang dikatakan kang Dedi, "semoga kita bisa bersinergi dalam kebaikan," aamiin..

Jazzakallah khoir atas kunjungan silaturahimnya, terima kasih untuk sharing-sharing, motivasi, dan tentu ini menjadi charge bagi batere semangat kami semua.

Sekian catatan kecil dari saya, ditunggu review dari sahabat-sahabat saya di FLP Karawang yang kemarin hadir (ngelirik sinis XD :P) Diantos juga kiriman foto dari kang Dedi, hehehe... :D

salam pena, berkarya, berbakti, dan berarti.
selamat bergerak, berbuat, semangat!!!


LiNa Astuti
Cikampek, 9 Desember 2013
saat hujan rintik-rintik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...