Langsung ke konten utama

Pemimpin Idaman Lain



“Selamat ya bu ketu yang baru,”
Celetuk seorang akhwat beberapa jam setelah saya terpilih sebagai ketua FLP Karawang yang baru, bukan ke saya, bukan. Tapi ke teteh di samping saya. Kontan-- saya, teteh yang di sapa bu ketu baru, dan beberapa teman yang mendengar kata-kata akhwat tadi tersenyum getir.
“Bukan saya ketua terpilihnya, ukht,”
Begitu bisik si teteh sambil melirik halus ke arah saya. Kontan akhwat yang upsss salah duga itu kikuk, kemudian menyalami saya dengan tampang—saya yakin merasa bersalah.
Kalau dilihat dari latar belakang—dalam hal dunia kepenulisan, memang saya kalah jauh dengan teteh yang dikira ketua yang baru oleh akhwat itu, bukan hal yang mengherankan jika dengan pede beberapa orang berani menerka-nerka siapa nex pemimpin organisasi yang kita ikuti ini.
Dalam hal ini saya tidak hendak mengambil kesimpulan, bahwa ada kekecewaan dengan terpilihnya saya, tidak. Tapi…bisa jadi begitu..
Semoga Engkau, Rabb.. ridhai amanah yang telah mereka dan Engkau berikan. Jadikan ini sebuah tanggung jawab, bukan beban berat yang hendak dan harus saya pikul.
Jadikan setiap langkah, setiap goresan pena, setiap niat, perbuatan, setra bakti ini menjadi sebuah ikhlas yang berarti buat saya, kita, kami, mereka, semua… aamiin

Cikampek, 5 Desember 2013
Saat hujan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...

Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya bisa melakukan hobi, mengasah kemampuan, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumya. Jika kita beralasan malas keluar rumah untuk melakukan hal-hal tersebut, saat ini dengan kecanggihan teknologi kita dapat melakukannya secara online . Salah satunya adalah belajar bahasa Inggris online , hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan.  Belajar bahasa Inggris online bisa dilakukan dengan otodidak ataupun dengan bantuan profesional seperti guru bahasa Inggris di tempat kursus. Kita bisa menganalisisnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, jika dirasa memiliki biaya yang cukup dan juga waktu yang cukup untuk belajar sesuai jadwal yang ditentukan oleh tempat kursus, kita bisa memakai jasa tersebut untuk memperlancar kemampuan dalam berbahasa Inggris.  Jika kita memilih untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak karena mempertimbangkan biaya yang cukup banyak akan...

Resensi Novel Rengganis Altitude 3088

Rengganis, Novel  Tentang Pendakian Judul Buku: Rengganis Altitude 3088 Penulis: Azzura Dayana Penerbit: Indiva Media Kreasi Tahun Terbit: Agustus 2014, Cetakan Pertama Jumlah Halaman: 232 Hal ISBN: 978-602-1614-26-6 Cover Novel Rengganis Dia baru saja menyelinap keluar. Terbangun oleh gemerisik angin yang menabrak-nabrak tenda. Dua lapis jaket membungkus tubuhnya. Satu jaket polar dan satu jaket parka gunung. Tak ada seorang manusia lain pun yang terlihat. Seluruh penghuni kerajaan sang dewi telah tertidur. Pandangannya lurus ke depan. Kemudian, tiba-tiba saja tatapannya berubah menjadi tajam. Sangat tajam. Menatap lekat sesuatu. Atau lebih dari satu. Perlahan-lahan dia berjalan meninggalkan tenda. Meninggalkan teman-temannya yang tidur di dalam tenda. Menjejaki rerumputan basah dalam langkah-langkah pasti. Dermaga itu tujuannya. Mendekati tarikan magnet bercahaya. Memanggil-manggilnya dengan suara tak biasa. Rengganis, pentas apa sebenarnya yang tengah dilang...