Langsung ke konten utama

Tips Mengenali Ciri-ciri MPASi yang Tidak Sehat


Memberikan makanan pendamping air susu ibu atau MPASI pada bayi memang gampang-gampang sulit.  Sebab ibu harus memutar otak untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya.  Tentunya MPASI yang diberikan kepada bayi tidak bisa sembarangan.  Harus dipertimbangkan dari segi kebersihan,  kelengkapan gizi dan lain sebagainya.  Hal ini karena pencernaan bayi masih sangat sensitif sehingga dikhawatirkan akan melukai atau membuat pencernaan bayi terganggu jika kita asal asalan memberikan MPASI pada bayi.  Maka dari itu ibu harus memastikan jika MPASI yang diberika kepada bayinya itu sudah sehat.  Dengan cara mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi ciri ciri bahaya mpasi instan tidak sehat. Berikut penjelasannya:
dokpri


1. Tidak mengandung gizi seimbang
Tujuan utama pemberian MPASI kepada bayi adalah untuk memberikan asupan gizi yang seimbang pada bayi, yang berfungsi untuk menunjang tumbuh kembang bayi. Maka jika dalam MPASI yang ibu berikan kepada bayi ibu tidak mengandung gizi seimbang maka bisa jadi MPASI itu belum termasuk ke dalam MPASI yang sehat.  Pastikan ibu memilah bahan bahan yang kaya akan gizi untuk digunakan sebagai olahan MPASI bayi.

Gambar: mpasi.org

2. Mengandung zat kimia berlebih
Termasuk yang disebut sebagai MPASI tidak sehat itu adalah MPASI yang didalamnya terdapat zat kimia berlebih.  Biasanya ini terdapat pada MPASI instan dan ini merupakan salah satu bahaya dari MPASI instan.  Sebaiknya ibu memilih MPASI alami saja.  Atau jauhkan bayi ibu dari makanan makanan ringan yang mengandung banyak zat kimia.  Pastikan bayi ibu hanya mengonsumsi MPASI alami buatan ibu di rumah saja. 

Gambar: mommiesdialy.com

3. Dibuat dari makanan yang tidak segar
Adapun dalam pembuatan MPASI alami,  ibu juga harus memperhatikan bahan yang digunakan.  Pastikan MPASI anak dibuat dari makanan yang segar.  Jika dibuat dari buah dan sayur,  maka pastikan buah dan sayurnya dalam kondisi yang baik dan segar.  Makanan yang segar juga bisa menghindarkan bayi dari keracunan. 

Itulah beberapa ciri MPASI yang tidak sehat.  Perlu ibu ketahui juga jika MPASI tidak harus instan. Yang penting menu sederhana buatan ibu juga asal sehat dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak maka itu bisa diberikan pada bayi.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...