Langsung ke konten utama

My Wishlist

Beberapa bulan terakhir, saya lumayan banyak berbelanja buku. Sempat syok  ketika menghitung jumlah  buku yang dibeli antara bulan Juli sampai September. Terlebih, rata-rata buku yang saya beli merupakan buku-buku yang hanya memenuhi ‘nafsu’ gila baca saya, tak jauh dari novel-novel dan kumcer saja. Padahal, saya sempat menargetkan untuk mulai rutin membeli buku-buku anak. Terlebih memang jenis buku tersebut yang menurut saya urgent untuk saya miliki guna menunjang program taman baca maupun program lainnya, semisal perpus untuk sekolah-sekolah ‘mimpi’ saya.

Karena hal tersebutlah, mulai bulan depan (Oktober 2015) saya akan puasa belanja buku selain buku-buku anak. Jadi intinya, saya hanya boleh membeli buku anak saja, entah itu dongeng, novel anak, kumcer, atau majalah anak-anak. Duh, semoga kuat ya buat gak beli novel, hehe... XD

Selama program ini berlangsung (belum diputuskan berjalan berapa lama), saya sih berdoa semoga masih ada buku pinjaman yang bisa saya baca. Meski seringnya, ketika selesai baca buku pinjaman dan ternyata buku itu keren banget, pasti saya berniat untuk memiliki buku tersebut. Suatu saat saya akan membelinya sekedar untuk koleksi pribadi dan masuk list “Buku Keren” dalam rak buku.


Nah, setelah program ‘puasa’ ini selesai, berikut adalah beberapa buku yang kemudian pengin saya miliki (sengaja ditulis supaya tambah semangat ngumpulin buku anak-anaknya :D), dan ketika belanja buku gak terlalu melenceng dari daftar yang saya buat ini. Hehe...


Dilan 1991, ini buku kedua dari novelnya yang pertama berjudul Dilan 1990. Buku pertamanya bikin ketawa tengah malam (karena bacanya pake jam kalong) dan buat mood saya lumayan bagus karena humor segar gaya Pidi Baiq yang menghibur banget.


Saya sudah menyelesaikan baca buku ini (pinjam teman), tapi ya seperti yang saya singgung di atas. Selalu pengin punya buku-buku keren walaupun sudah baca sebelumnya. Hm... kalau berbicara buku-buku Bang Darwis, sebetulnya pengen punya semua koleksinya, tapi judul inilah yang menjadi wishlist utama dari seabreg karya beliau :D.


Berbicara Muhammad Alfatih, saya pernah  membaca kisahnya dari beberapa buku sejarah. Tapi ketika megetahui Felix siaw menuliskannya dengan sesi khusus Al-Fatih, rasa-rasanya buku sejarah yang pernah saya baca itu gak akan ada apa-apanya (karena hanya sub bab dari sebuah buku, sedangkan buku ini merupakan tema utamanya). Sudah lama ngidam buku ini, tapi sampai sekarang belum melihat penampakannya di toko buku.

Yang ini true story, perjalanan Tetsuko Kuroyanagi menemui anak-anak di berbagai belahan dunia sebagai duta PBB. Buku pertamanya pernah punya, kemudian hilang di loker waktu masih kerja di pabrik :(

My Avilia-nya Mba Ifa Avianty, she is my favorite writer :D

Masih banyak sih wishlistnya, tapi buku-buku di atas berada pada keinginan paling atas dari daftar buku yang saya mau, hahaha...

Selain itu, ada juga tumpukan buku di kamar yang belum kunjung saya baca. Ini jadi pe-er buat saya untuk menghabiskannya sambil menunggu waktu yang tepat untuk memiliki buku-buku yang saya sebutkan di atas. Buku yang berada di daftar tunggu untuk dibaca di antaranya:
1. Rindu - Tere Liye
2. Api Tauhid - Habiburrahman El Shirazy
3. Bapangku bapunkku - Pago Hardian
4. Sayap-sayap Sakinah - Afifah Afra feat Riawani Elyta
5. Sayap-sayap Mawadah - Afifah Afra feat Riawani Elyta
6. Akik dan Penghimpun Senja - Afifah Afra
7. Novel Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

hehehe... ternyata daftar tunggu bacanya lebih banyak dari yang saya kira *lirik rak buku, masih ada beberapa buku yang belum terabsen di sini :D :P*


Komentar

  1. Buku daun jatuht ak pernah membenci angin...juga pavorite sayahh

    BalasHapus
  2. Huehehehee... Semoga wishlistnya tercapai y...
    Trus ceritain k saya isi bukunya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya bisa melakukan hobi, mengasah kemampuan, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumya. Jika kita beralasan malas keluar rumah untuk melakukan hal-hal tersebut, saat ini dengan kecanggihan teknologi kita dapat melakukannya secara online . Salah satunya adalah belajar bahasa Inggris online , hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan.  Belajar bahasa Inggris online bisa dilakukan dengan otodidak ataupun dengan bantuan profesional seperti guru bahasa Inggris di tempat kursus. Kita bisa menganalisisnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, jika dirasa memiliki biaya yang cukup dan juga waktu yang cukup untuk belajar sesuai jadwal yang ditentukan oleh tempat kursus, kita bisa memakai jasa tersebut untuk memperlancar kemampuan dalam berbahasa Inggris.  Jika kita memilih untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak karena mempertimbangkan biaya yang cukup banyak akan...

Review Novel Bukan Cinderella: Kadang Cinta Tak Bisa Memilih

Masih inget terakhir baca bukunya Mbak Ifa Avianty yaitu dwilogi Facebook on Love yang berhasil mengaduk-aduk  emosi saya pada saat membacanya. Chapter pertama maupun yang kedua dari buku tersebut sama-sama menghadirkan sekelumit drama rumah tangga dengan segala bumbu-bumbunya. Ditambah dengan gaya penuturan mba Ifa yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada tulisannya yang pertama (pertama kali baca tulisan mba Ifa di kumcernya yang berjudul Musim Semi Enggak Lewat Depok).   Nah, kali ini ceritanya saya mau me- review novel Mba Ifa yang judulnya Bukan Cinderella . Novel setebal 215 halaman ini terbitan Noura Books, kalau gak salah dulu namanya penerbit Mizan Media Utama kemudian berganti nama menjadi Noura Books. Buku ini  memberikan catatan rekor bagi pembaca yang agak malas seperti saya, bisa menghatamkan novel ini dalam jangka waktu 3 jam saja.. saking serunya atau emang gak ada kerjaan lain, eh XD (tapi asli novelnya seru :D). ** Bukan Cinderela Apa ...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...