Langsung ke konten utama

Naikkan Mood di Pagi Hari dengan Harum Wanginya Royale by Soklin

Pagi hari sejatinya adalah waktu yang paling menyenangkan untuk saya, terutama jika hari itu adalah hari libur, karena selama hari libur, saya bisa menikmati pagi hari dengan aktivitas yang saya tentukan sendiri. Saya bisa berolahraga, jogging, atau bersepeda keliling kompleks, menikmati pagi hari dengan begitu ceria, menyenangkan, namun tetap santai tanpa diburu oleh waktu. Saya bisa mengobrol, bertemu banyak orang, hingga berburu kuliner di pagi hari dengan nyaman. 

Kemudian sesampainya di rumah, saya bisa bersantai menikmati kopi hangat, dan cemilan manis renyah yang tentunya semakin membangkitkan mood dan gairah saya dalam menjalani hari. Setelahnya, saya bisa berlama-lama berendam di kamar mandi sambil menikmati bathtub jacuzzi saya. Selanjutnya, masih tanpa perlu mengenal waktu, saya bisa kembali rebahan sejenak di atas kasur empuk yang selama ini menemani tidur saya. 

Saat lelah di pagi hari tadi telah hilang, sambil menikmati makan siang, saya biasa melanjutkan aktivitas saya dengan menonton acara TV favorit, atau film-film yang telah saya download di dalam laptop saya. Sorenya, saya sempatkan untuk mencari keperluan yang tidak sempat saya lakukan selama weekdays, atau untuk berjumpa dengan kawan, atau saudara dekat sembari mencari menu makan malam di luar rumah, hingga tak terasa waktu telah sampai di penghujung malam, dan saatnya untuk kembali beristirahat, melepas seluruh penat yang telah menumpuk sejak siang tadi. Ah, indahnya dunia ini jika setiap hari bisa terasa seperti hari-hari libur.

Namun sayangnya, dunia ini bukanlah negeri dongeng. Tak ada kesenangan yang abadi, karena usai Sabtu dan Minggu, saya bersama dengan sebagian besar orang yang lainnya juga harus menjalani hari Senin sampai Jumat, berkutat dengan kegiatan kantor yang tiada henti, dari pagi, hingga menuju sore menjelang malam hari. 

Akan tetapi, kini bayangan akan kepenatan dan kelelahan yang biasa mengganggu pikiran saya setiap pagi sebelum bersiap ngantor, bisa teratasi dengan bantuan pelembut pakaian dari soklin royale. Kelembutan dan keharumannya yang tercium saat membuka mata di pagi hari, bisa seketika merubah mood saya menjadi ceria dan bersemangat, seperti halnya saat berjumpa dengan hari libur. Benar-benar ajaib!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...