Langsung ke konten utama

5 Penghargaan yang Didapatkan oleh Banyuwangi

Berita Jatim terkini, pemerintahan kabupaten Banyuwangi baru saja mendapatkan penghargaan tahun ini. Penghargaan yang didapatkan berupa anugerah wisata Jawa Timur karena Banyuwangi merupakan daerah yang mengembangkan sektor wisata yang juga memiliki kepedulian dan memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam mengembangkan sektor tersebut. Bukan hanya penghargaan itu saja, Banyuwangi juga mendapatkan empat penghargaan lain.

Penghargaan pertama diberikan kepada desa Kemiren, kecamatan Glagah, kabupaten Banyuwangi. Desa ini mendapatkan penghargaan desa terbaik yang menjadi daya tarik wisata dan juga budaya. Penghargaan tersebut diserahkan pada saat akhir acara East Java Culture and Tourism Award tahun 2019. Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Khofifah Indar Parawansa yang merupakan gubernur Jawa Timur. Acara ini merupakan acara yang diselenggarakan oleh pemerintahan provinsi Jatim dengan melalu dinas kebudayaan dan pariwisata. Acara ini berlangsung pada Jumat, 6 Desember 2019.

Bukan hanya warga Banyuwangi saja yang merasa senang dan bangga, tetapi Abdullah Azwar Anas yang merupakan bupati Banyuwangi juga mengaku sangat senang dan bersuka cita dengan prestasi yang sudah diraih oleh kabupaten Banyuwangi  di bidang pariwisata. Ia juga mengatakan akan terus mendukung seluruh program pemerintah provinsi Jawa Timur untuk selalu meningkatkan kunjungan wisata ke daerahnya. Menurut bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas,  penghargaan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi untuk seluruh warga di Banyuwangi, sehingga mereka akan terus bersemangat dalam mengembangkan program pariwisata di daerahnya. Hal ini juga memperlihatkan bahwa kabupaten Banyuwangi sudah melakukan sesuai dengan track dan juga aturan yang benar. Menurut Anas, hal ini akan diimbangi juga dengan kinerja yang akan semakin baik. Atraksi dan aksesibilitas serta amenitas di Banyuwangi akan terus dibenahi oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi dan juga tentunya dengan bantuan para warga.
sumber foto: IG DesaKemiren
Kemudian penghargaan yang ketiga juga didapatkam oleh kepada desa Kemiren , kabupaten Banyuwangi-Jawa Timur. Penghargaan ini merupakan penghargaan desa terbaik dalam daya tarik wisata dan budaya. Desa Kemiren ini terletak tidak terlalu jauh dari kota. Desa Kemiren merupakan desa adat yang ada di Banyuwangi. Di desa ini sangat kental dengan tradisi yang sangat banyak , sehingga desa ini sering kali menjadi tujuan banyak wisatawan. Memang menurut kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Banyuwangi, bahwa desa ini merupan desa yang sangat terkenal dengan tradisi seni dan juga budayanya. Salah satu tradisi dan budaya yang terkenal dari desa ini yaitu Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi dan Mepe Kasur. 

Jika kalian berkunjung ke desa Kemiren, maka kalian akan langsung disambut dengan suasana yang khas dari suku local yang disebut dengan Suku Osing. Jika kalian berkunjung kesini kalian juga akan disuguhi dengan ragam kuliner yang unik seperti pecel pitik, ayam kesrut dan budaya ngopi warga kemiren yang sering disebut dengan ngopi sepuluh ewu. Event ngopi sepuluh ewu ini selalu ditunggu-tunggu oleh banyak wisatawan. Eevent ini dilakukan rutin setiap tahunnya dan selalu dipenuhi oleh pengunjung. Beberapa wisatawan sangat penasaran mencoba kopi khas dari Kemiren ini. Kopi ini disuguhkan secara gratis kepada para wisatawan selama jalan utama desa kemiren.

Itulah dia berita Jatim terkini. Memang Jawa Timur terkenal dengan ragam budaya dan wisatanya sehingga jika kalian ingin melakukan liburan dengan wisata budaya dan tradisi yang unik, kalian akan sangat kagum jika mengunjungi jawa timur! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...