Langsung ke konten utama

Pentingnya Belajar Bahasa Inggris di Era Milenial

Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang penting di era milenial. Bahasa Inggris bermanfaat sekali untuk berbagai hal, mulai dari pendidikan ke luar negeri, pekerjaan, bahkan dalam dunia bisnis sekalipun. Saat ini, belajar Bahasa Inggris bisa lebih mudah dengan adanya tempat kursus. Biaya les Bahasa Inggris sendiri terbilang cukup beragam. Kita bisa menyesuaikan biaya dengan tempat les yang dipilih.

Gambar by esqcourse.com

Namun, dalam memilih tempat kursus, tentu tidak boleh sembarangan. Pastikan kita memilih tempat yang tepat dan kredibel. Beberapa tips yang perlu kita ketahui saat memilihnya adalah berikut:

1.  Perhatikan Kredibilitas
Tempat kursus yang memiliki kredibilitas baik tentu wajib kita jadikan sebagai pertimbangan yang tepat. Cara menilai kredibilitasnya cukup gampang. Kita hanya perlu mengakses website resminya untuk mendapatkan informasi terkait. Atau, bisa juga meminta rekomendasi dari lulusan yang pernah belajar di sana.

2.  Ketahui Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar penting untuk kita ketahui. Karena, tenaga pengajar berkualitas akan menentukan kualitas Bahasa Inggris yang akan kita pelajari. Beberapa tempat kursus bahkan memiliki tenaga pengajar yang didatangkan langsung dari luar negeri. Dengan begitu, belajar Bahasa Inggris akan jauh lebih efektif.

3.  Bersertifikat
Pastikan kita memilih tempat kursus yang bersertifikat. Saat ini ada cukup banyak tempat yang menawarkan sertifikat Bahasa Inggris di Indonesia. Sertifikat sangat penting sekali. Sertifikat juga akan membantu kita pada proses mencari pekerjaan. Nantinya, sertifikat bisa menjadi nilai plus bagi kita untuk pertimbangan perusahaan.

4.  Perhatikan Biaya
Biaya adalah hal yang tak kalah penting. Biaya merupakan hal yang fundamental dalam pendidikan. Cek biaya terlebih dahulu sebelum memilih tempat kursus. Pastikan kita memilih tempat kursus dengan biaya yang sesuai dengan persiapan kita. Untuk mengetahui biayanya, kita bisa mencari tahunya langsung pada pihak yang bersangkutan.

Nah, itulah beberapa tips sederhana dalam memilih tempat kursus terbaik. Bagi yang sedang mencarinya, EF (English First) akan menjadi salah satu solusi terbaik bagi kita. Semoga artikel di atas bisa memberi informasi bermanfaat terkait tempat kursus terbaik.

Salam. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...