Langsung ke konten utama

Cukupkah Membersihkan Wajah dengan Micellar Water?

Micellar water sering digemborkan sebagai solusi sempurna untuk kulit sensitif, karena ia mengandung bahan-bahan yang ringan dan sebagian besar formulanya terdiri dari air. Micellar water untuk kulit sensitif juga diyakini memberikan kelembutan dan kelembapan lebih, tidak seperti facial wash yang justru sering kali membuat kulit kering. Tetapi, apakah micellar water bisa berdiri sendiri sebagai pembersih wajah yang sempurna?

Gambar: nivea.co.id

Apabila kita menggunakan micellar water setelah memakai makeup tebal, lebih dianjurkan tidak hanya mengandalkan micellar water saja. Untuk hasil yang lebih bersih dan menyegarkan, kita tetap memerlukan facial wash setelah mengusap wajah dengan kapas dan micellar water. Namun, apabila kegiatan kita sehari-hari tidak berat, juga tidak mengenakan riasan tebal dan wajah kita tidak terkena debu dan polusi, menggunakan micellar water saja bisa dibilang cukup. Hanya saja kita tidak boleh irit. Penggunaan micellar yang baik untuk hasil yang bersih hingga ke pori-pori terdalam adalah basahi kapas hingga seluruh bagiannya basah, lalu usapkan merata ke seluruh wajah. Usahakan semua bagian wajah basah oleh micellar water. Apabila kita menggunakan micellar water dengan cara yang hemat atau sedikit, maka bisa dipastikan efek membersihkannya tidak maksimal.

Basuh Wajah dengan Air
Untuk kulit wajah yang sensitif dan berjerawat, kita harus menggunakan micellar water untuk kulit sensitif dan berjerawat. Ini penting, karena kulit yang berjerawat akan mengalami peradangan jika terkena produk yang mengandung bahan keras. Kulit berjerawat harus menggunakan skincare yang khusus diformulasikan untuk jerawat.

Untuk kulit berjerawat, setelah membersihkan wajah dengan micellar water kita bisa membasuh wajah dengan air. Agar, kulit wajah kita tetap mendapatkan kesegaran yang maksimal. Jika kita hanya menggunakan micellar water saja, maka bisa dikatakan ritual membersihkan wajah kita tidak sempurna. Sisa-sisa debu, makeup dan kotoran masih mungkin tertinggal. Itu artinya, wajah kita akan mudah berkomedo, bruntusan atau jerawat akan semakin bermunculan.

Bagaimana jika air di lingkungan kita terlalu asam atau terlalu basa? Jika memang kondisi air tidak memungkinkan kita untuk membasuh wajah, maka kita bisa menggunakan toner. Setelah wajah kita benar-benar bersih, kita bisa menggunakan toner untuk memberikan kesegaran pada kulit. Penggunaan toner yang maksimal tidak hanya sekadar diusapkan di kapas dan ditempelkan ala kadarnya pada wajah. Penggunaan toner terbaru yang diakui memberikan efek lebih maksimal pada wajah adalah dengan cara dituang ke telapak tangan, lalu ditepuk-tepukkan ke wajah kita berulang-ulang kali. Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...