Langsung ke konten utama

4 Kartun Anime Tahun 90-an Terbaik

Bagi anak generasi 90-an seperti saya, sewaktu kecil dulu menonton kartun setiap hari Minggu adalah kewajiban. Serial kartun mulai dari detektif, hingga robot kucing berkanton ajaib pun ditonton.  Hal itu yang membuat kangen, apalagi melihat tontonan anak zaman now yang tidak seseru dulu. Namun jangan khawatir, sebab sekarang kita bisa menontonnya kembali dengan bantuan situs film berlangganan, lho.

Pastinya kualitas film zaman dulu dibanding sekarang sudah berbeda. Tetapi, alangkah indahnya bila menonton kartun tahun 90-an dengan kualitas sebagus sekarang. Kini telah hadir teknologi Panasonic Hexa Chroma Drive yang akan membuat warna yang ditampilkan lebih bagus, apalagi dilengkapi dengan HEXA Boost yang akan menghidupkan gambar animasi dengan satu tombol saja. Brand Panasonic Hexa Chroma Drive ini membuat teknologi dengan reproduksi 6 warna yang tentunya membuat gambar menjadi lebih nyata dan jelas.

Nah apa saja, sih, 4 kartun anime yang disukai anak-anak 90-an dan tentunya terbaik? Ini dia daftarnya:

1. Detective Conan
Serial anime yang satu ini yang paling ditunggu-tunggu. Anime yang mengisahkan tentang siswa SMA bernama Shinichi yang dibius dan tiba-tiba menyusut menjadi siswa SD yang menyamar menjadi Conan Edogawa. Anime ini adalah yang selalu diingat oleh anak-anak 90-an. Dulu serial Detective Conan tayang pada hari Minggu pagi di Indosiar.
Gambar: desktop-screen.com

2. Powerpuff Girls 
Walaupun serial ini bukan anime dan berasal dari Amerika, Powerpuff Girls juga menjadi serial yang ditunggu-tunggu. Selain animasinya yang keren dan modern, serial ini bisa membuat anak-anak terpaku di depan tv.
Serial ini bercerita tentang sekelompok anak-anak yang memiliki kekuatan super yaitu Buttercup, Blossom, dan Bubbles. Mereka bergabung untuk menyelamatkan Townville dari ancaman kera hijau bernama Jojo.

Gambar: cartoonclipart.co

3. Pokémon
Pikachu adalah karakter pokemon penyengat listrik berwarna kuning dengan pipi merah yang membuat penontonnya gemas. Diceritakan Pikachu ini memiliki bola yang isinya adalah hewan-hewan aneh yang harus ditaklukannya. Pikachu dapat berevolusi menjadi Raichu saat terkena dengan “Thunderstone”.
Gambar: kaskus.co.id


4. Sailor Moon
Kartun ini menjadi favorit anak-anak setiap hari Minggu. Bercerita tentang pasukan superhero dari elemen-elemen planet yang berkostum. Ada Venus, Yupiter, Moon, Uranus, Mars, dan sebagainya. Tagline ‘dengan kekuatan bulan, aku akan menghukummu…’ pasti akan terngiang terus di pikiran generasi 90-an saat mendengarnya.

Gambar: animanewsnetwork.com
Nah, itulah 4 kartun anime 90-an terbaik yang selalu ditunggu-tunggu setiap hari Minggu. Bagaimana? Kangen, kan? Selain 4 kartun terbaik di atas, favorit saya yang lainnya adalah Doraemon, Chibi maruko Chan, Kobo Chan, P-Man, dan Si Jenius Bakabon. Kalau kamu, kartun apa yang tidak pernah tertinggal unyuk ditonton?

Komentar

  1. hahaha, aku nonton dulu sailoor moon, kek berasa keren banget waktu itu ya

    BalasHapus
  2. nawra dan adik2nya sekarang juga nonton

    BalasHapus
  3. Dragon Ball mana Dragon Ball???

    BalasHapus
  4. Doraemon tontonan legendaris ini. Selain doraemon, dulu saya juga suka Candy Candy dan juga Power Rangers sih, haha...

    BalasHapus
  5. Aku sampai sekarang koleksi komik conan dari satu sampai yang terbaru hehehe

    BalasHapus
  6. Ah Conan... sampai sekarang alur cerita aslinya kurang berjalan, terlalu banyak menyelesaikan kasus. Jadinya bosan... oh ya kalau disuruh pilih sih.. dulu aku lebih suka liat digimon dari pada pokemon. Tapi cerita pokemon asik juga sih. Pernah dulu pengen punya hewan piaraan seperti pokemon atau digimon.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Waktu Luang dengan Belajar Bahasa Inggris

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat, diantaranya bisa melakukan hobi, mengasah kemampuan, atau melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumya. Jika kita beralasan malas keluar rumah untuk melakukan hal-hal tersebut, saat ini dengan kecanggihan teknologi kita dapat melakukannya secara online . Salah satunya adalah belajar bahasa Inggris online , hal ini bukan tidak mungkin untuk dilakukan.  Belajar bahasa Inggris online bisa dilakukan dengan otodidak ataupun dengan bantuan profesional seperti guru bahasa Inggris di tempat kursus. Kita bisa menganalisisnya terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, jika dirasa memiliki biaya yang cukup dan juga waktu yang cukup untuk belajar sesuai jadwal yang ditentukan oleh tempat kursus, kita bisa memakai jasa tersebut untuk memperlancar kemampuan dalam berbahasa Inggris.  Jika kita memilih untuk belajar bahasa Inggris secara otodidak karena mempertimbangkan biaya yang cukup banyak akan...

Review Novel Bukan Cinderella: Kadang Cinta Tak Bisa Memilih

Masih inget terakhir baca bukunya Mbak Ifa Avianty yaitu dwilogi Facebook on Love yang berhasil mengaduk-aduk  emosi saya pada saat membacanya. Chapter pertama maupun yang kedua dari buku tersebut sama-sama menghadirkan sekelumit drama rumah tangga dengan segala bumbu-bumbunya. Ditambah dengan gaya penuturan mba Ifa yang berhasil membuat saya jatuh cinta pada tulisannya yang pertama (pertama kali baca tulisan mba Ifa di kumcernya yang berjudul Musim Semi Enggak Lewat Depok).   Nah, kali ini ceritanya saya mau me- review novel Mba Ifa yang judulnya Bukan Cinderella . Novel setebal 215 halaman ini terbitan Noura Books, kalau gak salah dulu namanya penerbit Mizan Media Utama kemudian berganti nama menjadi Noura Books. Buku ini  memberikan catatan rekor bagi pembaca yang agak malas seperti saya, bisa menghatamkan novel ini dalam jangka waktu 3 jam saja.. saking serunya atau emang gak ada kerjaan lain, eh XD (tapi asli novelnya seru :D). ** Bukan Cinderela Apa ...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...