Langsung ke konten utama

Alasan Kenapa Saya Lebih Memilih Belanja Online

Gambar dari Instagram Bliblidotcom
Linaastuti.com. Bagi saya yang enggak betah berlama-lama di pasar, kehadiran Toko online memang sangat membantu. Terlebih semenjak kejadian beberapa tahun lalu saat tiba-tiba saya smaput dan hampir pingsan gegara diajak muter-muter sama mama di pasar buat belanja.  Tahu sendiri perempuan kalau udah tawar-menawar kan lamanya minta ampun. Udah mah nawarnya kadang gak pake perasaan.. Kalau udah nawar murah terus gak dikasih, pake drama pura-pura ninggalin toko kemudian nunggu dipanggil lagi sama mba SPG-nya. Wkwkwk... XD Nah hal itu juga yang dilakukan mama saya sampai anaknya kecapekan, panas dingin, dan hampir pingsan hehe.. ah, pokoknya saya gak suka berlama-lama di pasar. Sumpek, panas, bikin pusing dan capek. Kalaupun harus belanja ke pasar, ya seperlunya aja.

Tapi sekarang kan zaman udah maju. Apa-apanya bisa dilakukan dengan mudah. Banyak hal yang bisa dilakukan dengan cara online, termasuk berbelanja. Seperti yang sudah saya singgung di awal. Yipppiiiiii... :D

Tapi walaupun serasa dimanjakam oleh teknologi, dalam berbelanja online juga harus hati-hati. Karena barang yang saya beli secara online enggak semuanya sesuai dengan harapan. Pernah beli sepatu online, baru aja dipake dua kali tahu-tahu sudah jebol. Duh, nyesek deh. Atau pernah juga kejadian beli gamis warna marun, eh yang datangnya malah warna merah cabe.. Ihiiirrrrr... Kalau pakai gamis warna mencolok gitu bisa-bisa ditaksir lagi sama brondong atau om-om. Wkwkwkw... Walau begitu apa saya nyesel belanja online? Enggak. Malahan ketagihan. Ups.. XD

Yagitu deh, namanya juga hidup. Semua ada resikonya. Gak semua apa yang kita harapkan baik itu akan baik juga. Begitupun dengan berbelanja online.

Selain yang saya ceritakan di atas, berikut ini beberapa alasan lain mengapa saya lebih milih berbelanja online:

1. Hemat Waktu
Berbelanja online itu lebih hemat waktu, apalagi bagi saya yang ngajar fullday dan masih ada kegiatan kuliah serta organisasi di akhir pekan ini sangat membantu sekali. Sambil istirahat makan siang, buka android atau laptop, pilih-pilih, klik, bayar, beres deh..

2. Bisa Membandingkan Harga dan Barang
Kalau berbelanja di pasar kita harus mau menjelajah dari toko ke toko untuk mengetahui toko mana yang lebih murah, kalau belanja online tonggal klik klik klik.

3. Gak Ribet
Tinggal duduk santai, abang kurir yang angkut dan antar barang benjaan kita.

Kira-kira itulah alasan kenapa saya lebih memilih belanja online, kalau kamu lebih memilih belanja di mana?

Lina Astuti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu Oleh-Oleh di Singapura, Ini yang Bisa Kamu Bawa Pulang ke Indonesia

Salah satu hal yang identik dengan liburan adalah oleh-oleh. Meski bukan hal yang wajib, tapi kalau kata orang sunda mah oleh-oleh  sokan jadi arep-arepeun   nu di imah (jadi hal yang ditunggu-tunggu orang rumah)   dan   rasanya sayang kalau tidak membawa oleh-oleh khas dari suatu negara seperti Singapura. T-shirt I Love Singapure Sumber gambar: bacaterus.com Bingung mau bawa apa dari Singapura? Gantungan kunci atau t-shirt rasanya sudah biasa! Beberapa pilihan berikut ini mungkin bisa jadi ide berburu oleh-oleh nanti. Sumber: singaporetales.co.uk Keramik Yang satu ini oleh-oleh untuk diri sendiri, bisa dipajang di rumah sebagai tanda sudah pernah pergi ke Singapura . Keramik di Singapura sudah lama terkenal dengan kualitasnya yang bagus, dengan motif yang paling banyak dicari adalah gambar Merlion yang menjadi simbol Singapura. Bak Kwa (sumber: detik.com) Bak Kwa Makanan ini sejenis dendeng daging, dengan rasa yang unik dan pastinya lezat. Da...

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba...

Monolog Tentang Hujan

Sebuah Catatan KM.2* Pagi masih teramat buta dan aku gegas dalam jagaku sesubuh ini. Merasakan irama tetesan yang mampir keroyokan di ladang hidupku. Aku menengadahkan dagu, menatap rintik lewat lubang rengkawat yang orang bilang sebagai jendela sederhana milik keluarga kami. Kupandangi gelap subuh yang bercahaya, tetesan hujan yang tersorot lampu rumah seberang. Aku bertanya, kapan hujan usai? Kubuka handphone, seseorang bertanya tentang kotaku yang semalaman diguyur hujan. Pertanyaan dari pesan masuk yang aku tanggapi hanya dengan diam. Termenung.  Sambil terus menatapi tetes demi tetes cinta-Nya yang tak kunjung reda. Barangkali menggambarkan suasana hati. Hati siapa entah. Sejenak teringat agenda hari ini, Taman Baca Keliling (TBM) di KP. Tentunya buku-buku itu tak akan pernah mampu berdamai dengan basah, bukan? Aku tak cukup waktu untuk mengambil keputusan membatalkannya, kegiatan yang betapa lampau kami impi dan cita-citakan. Bukan sekedar itu malahan, kami memban...