Langsung ke konten utama

Belajar Hidroponik



Keinginan untuk berhidroponik atau menanam menggunakan media air ini sebetulnya udah lama banget. Dari zaman masih gadis. Baru kesampean sekarang ketika anak udah mau dua. Alasannya karena gak sempet praktek aja. Sibuggg. Haha.. Duh, begitu lama keinginan ini kupendam XD

Saya bukan tipe wanita yang suka nanam-menanam, awalnya. Meskipun mamah di rumah suka nanam. Nanam kembang ros, kemuning, lidah buaya, kaktus. Tapi enggak nurun ke anaknya yang satu ini. Gak tau ya males aja bawaannya harus ngeruk-ngeruk tanah, padahal waktu kecil hobinya main tanah wkwkwkwk...

Semua berubah ketika (mau nulis ketika negara api menyerang, tapi kok pasaran banget ya, wkwkwkkw) saat tahu ada sistem menanam menggunakan media air. Iya Hidroponik. Apalagi pas yang dilihatnya kebanyakan yang ditanam adalah sayuran. Oh, tahukah kalian betapa tergila-gilanya saya dengan sayur?!

Singkatnya akhir bulan Juni lalu saya mulai praktek. Belajarnya cuman lewat internet, nonton youtube, kemudian searching perlengkapannya di marketplace, beli, dan langsung eksekusi.

Sayur apa yang ditanam? Kangkung! Yup, karena sayuran ini banyak direkomendasikan oleh para suhu hidroponik. Alasanya karena kangkung mudah ditanam, paling rentan hama dibanding sayuran jenis lain, dan masa tanamnya sebentar. Sekitar 25-35 hari dari masa semai udah bisa dipanen.

Benih kangkung 1 hari setelah semai (hss)

5 hss

Gimana percobaan pertamanya, berhasil?
Sejauh ini alhamdulillah lumayan berhasil. Ya setidaknya dari masa semai, sampai sekarang di 12 hari setelah semai, baby kangkung masih kelihatan seger dan mulai tumbuh jadi kangkung remaja. Semoga akan tetap begitu sampai dia siap panen.

Kangkung 12 hss

Kangkung 12 hss


Selain kangkung, saya coba semai bibit pakcoy juga, sayuran favorit semenjak pindah ke Depok Desember tahun lalu. Sejauh ini kondisinya masih bagus. Udah muncul daun 5-6 helai. Masih unyu-unyu banget pokoknya. 

Pakcoy 12 hss

Kedepannya berharap bisa mengandalkan sayur di kebun sendiri untuk makan sehari-hari. Syukur-syukur ada ilham, anugrah, dan rezeki dari Allah untuk bisa mengembangkannya jadi usaha yang menghasilkan uang. Karena membaca cerita sukses petani milenial hidroponik ini, saya pun rela jadi bakul sayur :D


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba

Sambal Tempe Ayam Suwir SO GOOD, Variasi Menu Piring Gizi Seimbang

Para emak pasti setuju kalau aktifitas masak-memasak itu menguras empat hal ini: waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Saya pribadi sebagai istri dan ibu baru merasakan banget, terlebih di awal-awal pernikahan dan sekarang ditambah punya bayi yang sudah diberi MPASI. Mencari resep baru dan mencobanya seakan menjadi rutinitas saya setiap hari, hal tersebut tentu bertujuan agar bisa mengefektifkan empat hal yang saya sebutkan di atas. Selain itu juga saya menekankan pada menu gizi seimbang supaya kebutuhan gizi saya dan keluarga tercukupi. Kalau dulu, sih, terkenalnya dengan istilah 4 sehat 5 sempurna, ya. Kalau sekarang diganti menjadi menu gizi seimbang. Dilansir dari Official Instagram So Good (3/3/2018), bahwa menu gizi seimbang terdiri dari 35% karbohidrat, 15% protein, dan 50% buah dan sayuran. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi utama, protein berperan penting untuk sistem di dalam tubuh, sedangkan buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral sebagai nutris

Resensi Novel Rengganis Altitude 3088

Rengganis, Novel  Tentang Pendakian Judul Buku: Rengganis Altitude 3088 Penulis: Azzura Dayana Penerbit: Indiva Media Kreasi Tahun Terbit: Agustus 2014, Cetakan Pertama Jumlah Halaman: 232 Hal ISBN: 978-602-1614-26-6 Cover Novel Rengganis Dia baru saja menyelinap keluar. Terbangun oleh gemerisik angin yang menabrak-nabrak tenda. Dua lapis jaket membungkus tubuhnya. Satu jaket polar dan satu jaket parka gunung. Tak ada seorang manusia lain pun yang terlihat. Seluruh penghuni kerajaan sang dewi telah tertidur. Pandangannya lurus ke depan. Kemudian, tiba-tiba saja tatapannya berubah menjadi tajam. Sangat tajam. Menatap lekat sesuatu. Atau lebih dari satu. Perlahan-lahan dia berjalan meninggalkan tenda. Meninggalkan teman-temannya yang tidur di dalam tenda. Menjejaki rerumputan basah dalam langkah-langkah pasti. Dermaga itu tujuannya. Mendekati tarikan magnet bercahaya. Memanggil-manggilnya dengan suara tak biasa. Rengganis, pentas apa sebenarnya yang tengah dilangsung