Langsung ke konten utama

Mirip, Kenali Bedanya Radang Tenggorokan dan Difteri

Teman-teman ada yang familiar dengan penyakit difteri gak sih? Kalau saya sih awalnya mengira kalau difteri ini sama dengan radang tenggorokan. Tapi ternyata saya keliru, karena difteri dan radang tenggorokan nyatanya punya perbedaan meski mirip. Mari kenali beda dari keduanya.

Difteri dan radang tenggorokan punya kemiripan karena sama-sama menyerang tenggorokan. Meski punya kemiripan, keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda. Mari kenali beda radang tenggorokan dan difteri.

Gambar: klikdokter.com

Beda penyebabnya
Dari sisi penyebabnya, radang tenggorokan dan difteri sungguh berbeda. Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, radang tenggorokan umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Beberapa virus yang sering menyebabkan radang tenggorokan misalnya Rhinovirus, Influenza, dan Adenovirus.

Sementara, beberapa bakteri penyebab radang tenggorokan adalah Streptococcus beta-hemolytic group A, Haemophilus influenza type b, Mycoplasma, dan Chlamydia pnemoniae. Akan tetapi, radang tenggorokan bisa berasal dari faktor lingkungan. Misalnya, udara yang dingin dan kering, polusi, merokok, atau makanan dan minuman yang dapat mengiritasi mukosa pada tenggorokan.

Sedangkan, penyakit difteri hanya disebabkan oleh satu jenis kuman, yakni Corynebacterium diphtheria. Dari sini sudah terlihat perbedaannya.

Gejalanya juga beda
Gejala kedua penyakit ini memiliki perbedaan, yakni:

1. Nyeri tenggorokan
Pada orang yang mengalami difteri, mereka akan merasakan nyeri di daerah tenggorokan. Bedanya, nyeri tenggorokan karena difteri biasanya disertai ingus berwarna putih bercampur nanah.

2. Demam dan nyeri kepala
Baik difteri dan radang tenggorokan sama-sama mengalami gejala ini. Bedanya, pada difteri orang akan mengalami demam yang tidak setinggi pada orang yang mengalami radang tenggorokan.

3. Muncul pseudomembran
Ini adalah gejala yang khas dari difteri yang cukup untuk membedakannya dari radang tenggorokan. Infeksi difteri pada saluran napas menyebabkan terbentuknya selaput berwarna putih di daerah jalan napas yang disebut dengan istilah pseudomembran. Selaput ini mudah mengelupas dan berdarah. Jika penyakit difteri tidak segera ditangani, pseudomembran ini akan menyebabkan sumbatan jalan napas sehingga menimbulkan sesak napas hingga berakibat kematian.

Sementara itu, pada radang tenggorokan yang disebabkan oleh streptokokus, dapat ditemui bercak-bercak putih pada tenggorokan. Namun, bercak ini tidak sama dengan pseudomembran pada difteri. Bercak putih pada tenggorokan akibat infeksi streptokukus tidak mudah mengelupas dan berdarah seperti pseudomembran pada infeksi difteri.

4. Bull’s neck
Gejala lain dari infeksi difteri adalah Bull’s neck, yaitu pembengkakan daerah leher. Pembengkakan ini disebabkan oleh pembesaran kelenjar getah bening daerah leher serta pembengkakan jaringan lunak sekitar leher akibat proses peradangan.

Jadi, sudah mengetahui perbedaannya? Meski sama-sama menyerang tenggorokan, kedua penyakit ini tidak terlalu identik. Dengan mengetahui perbedaannya, kita jadi bisa mendeteksi secara tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tersayang Memang Gak Boleh Sakit

Beberapa hari ini hujan terus, sampai-sampai cucian tiga hari gak kering-kering. Bukannya gak bersyukur. Hujan kan rahmat ya. Tapi kalau curah hujannya tinggi dan turun dalam waktu yang lama jadi khawatir juga kan. Sebetulnya ada hal yang lebih saya khawatirkan dibanding cucian, perubahan cuaca kadang bikin orang-orang gampang sakit. Apalagi kalau sistem imunnya gak bagus ditambah gaya hidup yang gak teratur. Ngomongin gaya hidup yang gak teratur, yang saya inget pertama kali adalah suami. Soalnya kan suami biasa ‘ngalong’ alias kerja malam, sering begadang, dan makannya juga suka gak teratur. Terlebih saya dan suami hubungan jarak jauh, beliau pulang ke rumah setiap akhir pekan. Jadi kesempatan saya buat ngerawat dan ngingetin ini-itu ke suami juga terbatas, paling cuman lewat whatsapp dan telpon. Saya selalu ngerasa kalau orang-orang terdekat sakit itu enggak enak, bukan semata-mata kita jadi repot ngurusin. Tapi rasa khawatirnya itu lho. Gak tega kan lihatnya. Bener ba

Sambal Tempe Ayam Suwir SO GOOD, Variasi Menu Piring Gizi Seimbang

Para emak pasti setuju kalau aktifitas masak-memasak itu menguras empat hal ini: waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Saya pribadi sebagai istri dan ibu baru merasakan banget, terlebih di awal-awal pernikahan dan sekarang ditambah punya bayi yang sudah diberi MPASI. Mencari resep baru dan mencobanya seakan menjadi rutinitas saya setiap hari, hal tersebut tentu bertujuan agar bisa mengefektifkan empat hal yang saya sebutkan di atas. Selain itu juga saya menekankan pada menu gizi seimbang supaya kebutuhan gizi saya dan keluarga tercukupi. Kalau dulu, sih, terkenalnya dengan istilah 4 sehat 5 sempurna, ya. Kalau sekarang diganti menjadi menu gizi seimbang. Dilansir dari Official Instagram So Good (3/3/2018), bahwa menu gizi seimbang terdiri dari 35% karbohidrat, 15% protein, dan 50% buah dan sayuran. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi utama, protein berperan penting untuk sistem di dalam tubuh, sedangkan buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral sebagai nutris

Resensi Novel Rengganis Altitude 3088

Rengganis, Novel  Tentang Pendakian Judul Buku: Rengganis Altitude 3088 Penulis: Azzura Dayana Penerbit: Indiva Media Kreasi Tahun Terbit: Agustus 2014, Cetakan Pertama Jumlah Halaman: 232 Hal ISBN: 978-602-1614-26-6 Cover Novel Rengganis Dia baru saja menyelinap keluar. Terbangun oleh gemerisik angin yang menabrak-nabrak tenda. Dua lapis jaket membungkus tubuhnya. Satu jaket polar dan satu jaket parka gunung. Tak ada seorang manusia lain pun yang terlihat. Seluruh penghuni kerajaan sang dewi telah tertidur. Pandangannya lurus ke depan. Kemudian, tiba-tiba saja tatapannya berubah menjadi tajam. Sangat tajam. Menatap lekat sesuatu. Atau lebih dari satu. Perlahan-lahan dia berjalan meninggalkan tenda. Meninggalkan teman-temannya yang tidur di dalam tenda. Menjejaki rerumputan basah dalam langkah-langkah pasti. Dermaga itu tujuannya. Mendekati tarikan magnet bercahaya. Memanggil-manggilnya dengan suara tak biasa. Rengganis, pentas apa sebenarnya yang tengah dilangsung